siang itu seusai kelas, kami berdua berniat mencari germbolan teman-teman kami untuk makan siang sama-sama. semuanya berjalan seperti biasa, gw banyak bicara, dan dia yang dengan sabar menanggapi. tiba-tiba, dia terdiam. stared at my head with curious preoccupation he said:
him: "ubun-ubun kamu banyak juga. pantesan kamu bandel dan keras kepala."
i chuckled "aku emang begini adanya."
(btw, ngga pernah bisa liat ubun-ubun dia because he's so much taller than me)
No comments:
Post a Comment